Whoosh Dioperasikan Penuh oleh SDM Indonesia, KCIC Ambil Alih Kendali Teknologi

Moda13 Views

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) secara resmi mengambil alih penuh pengoperasian kereta cepat Whoosh dengan melibatkan sepenuhnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Langkah ini menjadi penanda penting dalam penguasaan teknologi kereta cepat oleh tenaga profesional nasional.

Peralihan operasional secara total ini ditandai dengan serah terima tugas masinis dan teknisi dari pihak Tiongkok kepada KCIC. Mulai 10 April 2025, seluruh perjalanan Whoosh, yang kini mencapai 62 perjalanan per hari, dijalankan sepenuhnya oleh tenaga kerja Indonesia.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa saat ini telah disiapkan 34 masinis dan 21 teknisi yang telah lulus pelatihan untuk mengelola armada kereta cepat. Tahap berikutnya akan dilaksanakan Agustus 2025 dengan pelibatan 33 masinis dan 14 teknisi tambahan.

“Seluruhnya petugas operasional Whoosh telah mengikuti pelatihan sejak Februari 2023 dari mulai teori, praktik, on job training, sertifikasi kementerian, dan asesmen oleh tenaga profesional asal Tiongkok. Selama proses transfer knowledge tersebut, para personel juga dibekali kemampuan untuk menghadapi berbagai skenario guna memastikan keselamatan dan kelancaran operasional,” ujar Eva.

Eva juga menyampaikan bahwa alih teknologi yang dilakukan berjalan lebih cepat dari standar internasional. Jika di Tiongkok pelatihan masinis kereta cepat berlangsung selama tiga tahun, SDM Indonesia mampu menyelesaikannya hanya dalam waktu satu setengah tahun.

Percepatan tersebut dimungkinkan karena para masinis yang dilibatkan sudah berpengalaman mengemudikan kereta konvensional di bawah PT KAI, dengan jam terbang minimum 3.000 jam atau jarak tempuh 100.000 kilometer.

Pencapaian ini menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan infrastruktur transportasi modern di Indonesia. Selain menunjukkan kesiapan SDM nasional, langkah ini sekaligus mempertegas kemandirian Indonesia dalam mengelola sistem transportasi berbasis teknologi tinggi.

“Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa SDM Indonesia mampu mengoperasikan moda transportasi modern dengan teknologi terbaru serta standar keselamatan yang tinggi,” tutup Eva.

Comment