Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, meninjau pembangunan jembatan gantung penghubung Desa Kranggan dan Desa Kebumen di Kecamatan Tersono, Kamis (21/11/2024). Proyek ini diharapkan menjadi solusi untuk membuka akses jalan baru bagi masyarakat sekitar, khususnya warga dua desa tersebut.
Jembatan ini dibangun dengan anggaran Rp 1,6 miliar, yang berasal dari APBD sebesar Rp 350 juta, dukungan Bakti TNI senilai Rp 795 juta, dan CSR Bank Jateng sejumlah Rp 450 juta. Menurut Lani, dengan pendekatan gotong royong, biaya pembangunan dapat ditekan lebih rendah dibandingkan jika menggunakan pihak ketiga, yang bisa mencapai Rp 2,5 miliar.
“Gotong royong mempermudah pembiayaan, namun tetap menghasilkan jembatan yang kokoh dan berkualitas,” ujar Lani. Ia berharap jembatan ini dapat mempermudah aktivitas masyarakat, terutama bagi anak-anak yang bersekolah dan para petani yang membawa hasil panen.
Jembatan ini dirancang untuk menampung hingga 10 motor yang melintas secara bersamaan. Meski begitu, Lani mengimbau agar pengguna tetap bergantian demi menjaga keamanan dan keawetan struktur jembatan.
Seorang warga Desa Kebumen, Said, mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan ini sangat membantu. Sebelumnya, warga harus memutar sejauh 5 kilometer untuk mencapai desa sebelah.
“Alhamdulillah, pembangunan ini mempermudah akses kami, baik untuk anak-anak yang sekolah, warga yang bekerja, maupun pedagang. Kami juga antusias ikut bergotong royong membangun,” kata Said.
Pembangunan jembatan gantung ini diharapkan tidak hanya memperpendek jarak, tetapi juga meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat dua desa. Dukungan berbagai pihak dan semangat gotong royong menjadi kunci sukses proyek ini.
Comment