LEED Bangkitkan Standar Baru Konstruksi Hijau Dunia

Lestari24 Views

konstruksinews.com – Di tengah meningkatnya kesadaran akan krisis iklim dan tuntutan pembangunan berkelanjutan, pendekatan konstruksi hijau semakin menjadi pilihan utama dalam dunia arsitektur dan teknik sipil. Salah satu tonggak penting dalam gerakan ini adalah LEED, atau Leadership in Energy and Environmental Design, sistem sertifikasi bangunan hijau yang kini diakui secara global.

LEED dikembangkan oleh U.S. Green Building Council (USGBC), organisasi nirlaba yang didirikan pada April 1993 oleh tiga tokoh: Rick Fedrizzi, David Gottfried, dan Mike Italiano. Dalam pertemuan perdana yang melibatkan 60 organisasi, tercetus gagasan tentang pentingnya sistem penilaian bangunan yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan. Dari ide tersebut, LEED versi pertama diuji coba pada 1998 dan diluncurkan secara resmi pada tahun 2000.

Sejak itu, LEED mengalami berbagai pembaruan signifikan. Pada tahun 2009, LEED v2009 memperkenalkan sistem penilaian berbasis bobot yang lebih ilmiah. Kemudian pada 2015, LEED v4 hadir dengan pendekatan yang lebih fleksibel, menekankan efisiensi energi, air, dan manajemen material. Versi ini juga menyederhanakan dokumentasi dan lebih menekankan kinerja aktual bangunan.

LEED v4.1 yang diperkenalkan pada 2019 menjadi lebih inklusif dan adaptif. Proyek bisa mendapatkan poin melalui pemantauan langsung terhadap performa bangunan, menjadikan LEED bukan hanya sistem penilaian desain, tetapi juga alat ukur berkelanjutan untuk pengoperasian bangunan.

Hingga 2024, USGBC mencatat bahwa seluruh proyek yang telah tersertifikasi LEED diperkirakan mampu mengurangi lebih dari 120 juta ton emisi karbon dioksida. Angka ini menjadi pencapaian penting dalam perjalanan USGBC selama lebih dari 30 tahun, sebagaimana tercermin dalam USGBC Impact Report yang dirilis tahun ini. Laporan tersebut menegaskan peran LEED dalam menggerakkan komunitas global menuju masa depan pembangunan yang lebih sehat dan berketahanan.

Salah satu bukti konkret dari penerapan standar tinggi LEED adalah kantor pusat baru USGBC di Washington DC yang meraih sertifikasi platinum untuk tiga sistem sekaligus: LEED, TRUE, dan WELL. Kombinasi ini mencerminkan lingkungan kerja yang sehat, efisien, dan bertanggung jawab secara sosial maupun lingkungan.

Ke depan, USGBC tengah mempersiapkan peluncuran LEED versi lima yang dirancang untuk mempercepat transformasi pasar melalui validasi kinerja bangunan dalam skala portofolio. LEED tidak hanya menjadi alat ukur teknis, tetapi juga simbol komitmen terhadap pembangunan yang adil dan berkelanjutan.

Dengan peran pentingnya dalam strategi CSR, ESG, dan pembangunan kota cerdas, LEED kini menjadi standar global bagi siapa saja yang ingin membangun dengan visi jangka panjang. Dalam dunia yang semakin terdampak oleh krisis iklim dan ketidakpastian, konstruksi hijau bukan lagi pilihan tambahan, melainkan kebutuhan mendesak.

Comment