Jalin Kolaborasi, Hutama Karya dan UGM Kolaborasi Infrastuktur dan Project Finance

Komitmen dalam menyiapkan talenta unggul untuk menjawab tantangan industri infrastruktur kedepan seiring dengan bertambahnya Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang digarap perusahaan dengan sejumlah skema pendanaan, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai Universitas di Indonesia dalam penyelenggaraan Program Beasiswa Pendidikan Lanjutan jenjang Strata 2 (S2) seperti UGM, ITB, UI, ITS, dan Universitas-Al Azhar Indonesia. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pengembangan kurikulum pembelajaran bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan membuka konsentrasi baru Infrastructure dan Project Finance.

Dimulainya kolaborasi strategis ini merupakan bagian dari Nota Kesepahaman yang telah terjalin antara Hutama Karya dan UGM tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto dan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng pada 25 Juni 2020 lalu di Yogyakarta.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa kolaborasi dengan UGM ini adalah inisiatif Hutama Karya setelah sebelumnya telah terlebih dahulu membuka dua gelombang Program MBA dengan UGM.

“Konsentrasi Infrastructure and Project Finance dirancang khusus dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan industri konstruksi dan infrastruktur di Indonesia saat ini. Kolaborasi ini menjembatani kebutuhan Hutama Karya untuk menghasilkan talenta sesuai arah bisnis perusahaan kedepan yang tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial dan keuangan yang kuat dalam pengelolaan proyek infrastruktur, dengan kapasitas UGM sebagai lembaga pendidikan profesional dengan resource yang mumpuni,” ujar Adjib.

Lebih lanjut Adjib menyampaikan bahwa konsentrasi ini berada dibawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM dan akan mendalami fokus pembelajaran di bidang project finance modeling, public private partnership hingga risk management dalam proyek infrastruktur. Adapun program ini memakan waktu 4 semester (2 tahun). Tenaga pengajar dalam konsentrasi ini merupakan dosen-dosen FEB UGM yang telah memiliki sejumlah pengalaman komprehensif baik pengalaman praktik ataupun akademik di bidang infrastructure finance di Indonesia.

Konsentrasi baru ini diikuti oleh 15 karyawan Hutama Karya yang telah melalui serangkaian tahap seleksi baik di perusahaan maupun secara akademik oleh UGM dan dibiayai penuh melalui program Karyasiswa Hutama Karya.

“Ini merupakan konsentrasi pertama di Indonesia dan saat ini hanya dibuka dalam kelas UGM & Hutama Karya. Seluruh peserta program ini adalah top talent perusahaan dengan prestasi kinerja yang sangat baik dan dipersiapkan menjadi pimpinan sejumlah proyek strategis Hutama Karya kedepannya,” imbuh Adjib. Jika sukses, Hutama Karya berharap program ini dapat dilanjutkan kedepannya dengan jumlah mahasiswa yang lebih banyak dan jurusan lain yang potensial.

Sementara itu, mewakili UGM, Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, M.B.A. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen FEB UGM, Kampus Jakarta (MBAUGM) menyampaikan bahwa sebagai Program yang terakreditasi AACSB International dan Unggul, MBA UGM selalu merumuskan dan mengembangkan suatu konsentrasi sesuai kebutuhan industri dan bisnis di masa datang. Dalam hal ini MBA UGM menyambut baik dan mengapresiasi inisiasi yang dilakukan oleh Hutama Karya yang sejalan dengan bertumbuhnya industri infrastruktur di Indonesia yang diharapkan mendukung pembangunan nasional menuju indonesia emas 2045.

“Konsentrasi ini diharapkan sebagai wadah merajut keunggulan pengalaman praktik di bidang infrastruktur dengan kekuatan konseptual akademik melalui pembelajaran berbasis kasus (case-based learning), sebagaimana konsentrasi eksisting seperti Railway Management, Entrepreneurship, Sustainability Management, Finance, Strategic Management, Operations Management, Human Resources and Organization, dan Marketing,” ujar Prof. Dr. Eduardus Tendelilin.

Sebagai informasi, hingga saat ini, Hutama Karya telah menjalin kerjasama strategis dengan sejumlah universitas terkemuka di Indonesia dan juga di Internasional dengan total 290 Karyasiswa telah dikirimkan untuk menempuh pendidikan lanjutan. Dalam kolaborasi tersebut, Hutama Karya mentargetkan karyasiswa program pendidikan lanjutan S2 pada jurusan yang relevan dengan kebutuhan strategis perusahaan, seperti Geoteknik, Manajemen Proyek, Manajemen Rekayasa Konstruksi, Supply ChainTunnel Engineering, dan Business Management dengan total investasi mencapai Rp 14 miliar per tahunnya, untuk tahun 2024.

“Program pendidikan lanjutan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi karyawan, tetapi juga menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan dan dapat mencetak SDM yang siap bersaing dan mendukung pencapaian target perusahaan dalam PSN, termasuk penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS),” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

banner 336x280

Comment