Tepat satu tahun yang lalu bulan Oktober, Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) dioprasikan di Indonesia. Dalam perjalanan Kereta Cepat Whoosh yang telah beroperasi selama satu tahun penuh, Whoosh telah melayani sekitar 6 juta penumpang dari dalam dan luar negeri. Dengan melewati 4 Stasiun yang berada di Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Sebagai operator Whoosh, KCIC mencatat sejumlah kinerja yang menjadi bagian dari upaya untuk terus meningkatkan volume dan menjadikan whoosh sebagai transportasi yang memberikan manfaat berkelanjutan untuk masyarakat, diantaranya,
Aksesibilitas dan integrasi antamod
Untuk mempermudah akesbilitas penumpang, KCIC berkolaborasi dengan berbagai moda transportasi.
- Stasiun Halim: Terintegrasi dengan LRT Jabodebek, tersedia Bus Transjakarta, shuttle ke bandara, dan area taksi. Akses kendaraan pribadi melalui exit tol Jakarta-Cikampek dan jl. DI Pandjaitan.
- Stasiun Padalang: Terintegrasi dengan Stasiun KAI untuk KA Feeder dan Commuter Line, serta tersedia Bus Trans Metro Pasundan dan shuttle gratis ke Kota Baru Parahyangan. Akses kendaraan pribadi melalui exit tol Padaleunyi.
- Stasiun Tegalluar Summarecon: Menyediakan Bus Damri ke Bandung dan shuttle gratis ke Summarecon. Akses kendaraan pribadi melalui Jembatan Cibiru Hilir.
Layanan Transaksi Tiket
Diawal beroperasi transaksi tiket Whoosh hanya dapat dilakukan di loket, mesin tiket, website, dan aplikasi Whoosh. Kini transaksi tiket juga dapat dilakukan melalui beragam aplikasi seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking. Dalam waktu dekat transaksi juga akan dapat dilakukan melalui agen perjalanan wisata.
Untuk pengguna rutin KCIC juga telah menerbitkan kartu langganan Whoosh atau Frequent Whooser Card yang dapat dibeli di Stasiun Halim, Padalarang dan Tegalluar Summarecon. Hingga saat ini terdapat sekitar 1.900 kartu yang telah terjual.
Kemudahan juga diberikan untuk penumpang yang ingin menyesuaikan perjalanan Whoosh. KCIC telah berinovasi dengan menghadirkan layanan ubah jadwal dan pembatalan secara online. Uang pembatalan juga kini akan langsung dikembalikan di hari yang sama untuk memberikan fleksiblilitas kepada para penumpang.
Pengembangan bisnis non fare box
KCIC meningkatkan bisnis non-fare box dan menjalin kerja sama strategis dengan berbagai mitra. Bentuk bisnis ini mencakup penyewaan area komersial, hak penamaan stasiun, periklanan, mobility hub, dan pengelolaan parkir di sekitar stasiun Whoosh. Saat ini, KCIC telah bekerja sama dengan 80 mitra untuk penyewaan area komersial di berbagai stasiun, yang juga meningkatkan kenyamanan penumpang.
Kerjasama Destinasi Wisata
Untuk mendukung sektor pariwisata dan menarik minta masyarakat menggunakan Whoosh, KCIC juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku industri wisata. Kerja sama ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata di sepanjang rute Whoosh guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Layanan Tiket Rombongan dan Program Perjalanan Edukasi
KCIC kini menyediakan layanan pemesanan perjalanan rombongan melalui WhatsApp di 0815-1032-0909, dengan sekitar 3.500 perjalanan rombongan sudah diberangkatkan. Pemesanan dapat mencakup hingga 3.000 kursi per transaksi, memudahkan grup untuk mendapatkan tiket kereta cepat Whoosh dan kursi berdekatan.
KCIC juga menawarkan tarif khusus dan pengenalan layanan Whoosh bagi pelajar dalam kegiatan edukasi, dengan lebih dari 150 sekolah telah mengikuti program Edutrip.
Peningkatan layanan Ramah Disabilitas
Selama satu tahu Whoosh beroperasi, pelayanan kepada penumpang prioritas khususnya disabilitas terus ditingkatkan. Tercatat sekitar 10.500 penumpang prioritas telah menggunakan Whoosh.
KCIC menerapkan berbagai inisiatif untuk memastikan aksesibilitas dan kenyamanan bagi semua penumpang prioritas. Di stasiun terdapat penyediaan fasilitas khusus seperti jalur landai, elevator, toilet khusus, serta layanan pendampingan bagi penyandang disabilitas. Sementara untuk di kereta terdapat 32 kursi prioritas dan toilet khusus disabilitas pada kereta nomor empat. Selain itu, pelatihan bagi staf untuk memberikan pelayanan inklusif juga terus ditingkatkan.
Comment